Daerah Istimewa Yogyakarta belakangan mendapat banyak sorotan karena aksi-aksi vigilantisme yang dilakukan sejumlah kelompok massa baik berlatar belakang agama maupun politik. Aksi-aksi vigilantisme yang menyasar kelompok-kelompok social dan keagaaman minoritas ini menimbulkan pertanyaan apakah Yogyakarta, yang dikenal sebagai kota pendidikan dan pusat kebudayaan Jawa yang menekankan pada harmoni sosial, sudah berubah menjadi daerah yang intoleran?
Buku ini hendak menunjukkan bahwa vigilantisme terhadap minoritas tidak cukup secara sederhana dipahami sebagai ekspresi konservatisme keagamaan dan intoleransi para pelaku terhadap minoritas, tetapi juga merupakan bagian dari proses perubahan sosial dan struktural yang di antaranya dipengaruhi oleh dinamika seputar status keistimewaan Yogyakarta. Tidak bisa dimungkiri, sektarianisme belakangan menguat. Namun juga sering bahwa kekerasan terhadap minoritas lebih tampak sebagai alat mobilisasi kelompok-kelompok kepentingan tertentu untuk mempertahankan basis sosial-politik yang menentukan kendali mereka atas ruang dan sumber daya.
Buku Krisis Keistimewaan: Kekerasan terhadap Minoritas di Yogyakarta (2017) karya Iqbal Ahnaf dan Hairus Salim ini dapat diunduh melalui tautan di bawah.
=====================
=====================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar